Lokasi pembangunan rumah pengungsi longsor Selopuro di Desa Ngetos |
Sayangnya, pembangunan rumah sebanyak 48 unit di atas lahan seluas 4 hektare itu menuai masalah, lantaran pasokan material dan peralatan sering terlambat.
Hal itupun dikeluhkan oleh para kuli bangunan dan pekerja atau tukang. Salah satunya Suwaji, 45, yang menyebut bahwa sejak awal terlibat dalam proyek tersebut, para kuli sering menunggu dan tidak bisa memulai pekerjaan hingga setengah hari, lantaran material belum datang.
"Saya sudah pernah ngomong ke kapro (kepala proyek)-nya, "Mas ojo sampai setengah hari (datangnya material). Kalau setengah hari wong-ku nganggur no". Saya juga sudah bilang, kalau sering telat begini lak yo ra mlaku. Lalu dijawab masih di perjalanan materialnya," ujar Sumari.
Menurut Sumari, ongkos kerja yang terdiri dari material dan peralatan, seharusnya sudah disiapkan oleh pelaksana proyek sejak awal.
"Kalau tukang sebenarnya sudah bawa sendiri peralatan dasar seperti tepang, gergaji, palu, selang. Untuk lain-lain seperti sekop, cangkul yang seharusnya disediakan pelaksana, kemarin nyatanya kita juga bawa sendiri. Bowplank kita juga cari sendiri, benang pun kita beli sendiri.
Adapun untuk material yang datangnya sering telat, disebut Sumari antara lain semen dan lem bata putih. Sedangkan untuk gerobak dorong dan terpal hanya disedikan satu untuk dipakai bergiliran semua rumah.
"Kalau terus seperti ini yang terhambat dan tidak bisa berjalan sesuai rencana," imbuh Sumari.
Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk Abdul Wakid, selaku leading sector proyek ini kepada wartawan mengatakan, bahwa hingga saat ini pekerjaan fisik pembangunan rumah-rumah tersebut sudah mencapai 50 persen.
"Kemarin ada yang memberi informasi ada satu rumah yang temboknya agak miring. Tadi pagi sudah dibongkar dan ditunggoni yang punya rumah," ujar Wakid via pesan WhatsApp, Senin (6/2/2023).
Menurut Wakid, sesuai perjanjian, pembangunan 48 unit rumah tersebut berlangsung mulai 17 Januari sampai 17 Maret 2023.
Namun, saat ditanya keluhan para pekerja terkait keterlambatan pasokan material, Wakid belum menjawab.
Untuk diketahui, lahan relokasi terletak di lahan milik Perhutani di Desa Ngetos pada Petak 184A. Tepatnya di sisi utara Polsek Ngetos, berjarak sekitar lima kilometer dari titik longsor.
Luas lahan yang diberikan kepada masing-masing penerima adalah 10×14 meter dengan type rumah 36.
Rif/Nji
Namun, saat ditanya keluhan para pekerja terkait keterlambatan pasokan material, Wakid belum menjawab.
Untuk diketahui, lahan relokasi terletak di lahan milik Perhutani di Desa Ngetos pada Petak 184A. Tepatnya di sisi utara Polsek Ngetos, berjarak sekitar lima kilometer dari titik longsor.
Luas lahan yang diberikan kepada masing-masing penerima adalah 10×14 meter dengan type rumah 36.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment