Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan para kades-lurah peraih PJA 2023 |
PJA adalah apresiasi bagi kepala desa (kades) atau kelurahan yang berhasil menyelesaikan konflik di wilayahnya. Tujuannya membangun motiviasi dalam memberi pelayanan hukum dan mengayomi warga dalam implementasi kebijakan Restorative Justice (RJ).
Ajang penghargaan ini merupakan buah kolaborasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), dan Mahkamah Agung.
Pada PJA 2023, Kota Angin mengirimkan 12 orang kepala desa atau kelurahan. Jumlah itu menjadi yang terbanyak. Karena daerah lain hanya mengirim beberapa perwakilan saja. Bahkan ada yang tidak sampai mengirimkan wakilnya.
Selama tiga hari, 12 orang wakil Kota Angin itu menimba ilmu yang bertarung dengan ratusan kades maupun kepala daerah lain dari seluruh Tanah Air. Mereka mendapatkan pelatihan selama tiga hari berturut-turut di Hotel Discorvery, Ancol, Jakarta Utara.
Pada penghargaan yang diselenggarakan Kamis malam (1/6), perwakilan Kota Angin berhasil memborong penghargaan terbaik pada lima kategori PJA 2023. Antara lain Top Ten Pilihan Publik diraih oleh Witri Januarista, Kepala Desa/Kelurahan Loceret. Kemudian Penerima Anugerah PJA 2023 dan Top Ten Pendidikan PJA diraih Lusi Wahyu Wigati, Kades Kwagean, Loceret.
Kemudian Anugerah Non Litigationn Peacemaker diraih Sugeng Anto Kades Bagorwetan, Sukomoro. Anugerah Sasana Desa Jagadhita diraih Azfandi Miftakhul Yaqin, Kepala Kelurahan Mangundikaran, Nganjuk.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi yang hadir langsung pada malam penganugerahan tersebut merasa bangga, karena perwakilan Nganjuk berhasil mendominasi penerima penghargaan.
“Alhamdulillah, prestasi lagi untuk warga Nganjuk,” ucap Kang Marhaen, sapaan akrabnya.
Atas prestasi itu, Kang Marhaen berharap dapat semakin memberi manfaat bagi warga. Misalnya jika terjadi pelanggaran hukum ringan, bisa diselesaikan langsung di tingkat desa.
“Karena ini apresiasi, jadi kami berharap bapak ibu kepala desa dan kelurahan ini semakin optimal dalam melayani masyarakat. Pendidikan atau pengetahuan hukum di tingkat masyarakat bisa semakin ditingkatkan,” tandasnya saat dihubungii Jawa Pos Radar Nganjuk.
Selain dukungan langsung, Pemkab Nganjuk juga turut memfasilitasi keseluruhan proses PJA. Misalnya, keberangkatan menggunakan armada bus milik Pemkab Nganjuk. Kemudian, ajakan memilih perwakilan Nganjuk pada kategori Top Ten Pilihan Publik.
Seluruh perangkat pemkab ikut bergerak. Dengan cara melakukan vote atau memilih di laman PJA 2023 dengan melibatkan berbagai sektor dan unsur. Terutama dari masyarakat umum
“Alhamdulillah masyarakat kompak. Dua wakil Nganjuk bisa masuk Top Ten Pilihan Publik. Luar biasa. Terima kasih warga Nganjuk,” pungkas Kang Marhaen.
Penerima Penghargaan PJA Top Ten Pilihan Publik
1. Witri Januarista, Kepala Desa/Kecamatan Loceret
2. Sugeng Anto, Kepala Desa Bagorwetan, Sukomoro
Penerima Penghargaan PJA Top Ten Pilihan Publik
1. Witri Januarista, Kepala Desa/Kecamatan Loceret
2. Sugeng Anto, Kepala Desa Bagorwetan, Sukomoro
Penerima Anugerah Paralegal Justice Award
1. Lusi Wahyu Wigati, Kepala Desa Kwagean, Loceret
2. Witri Januarista, Kepala Desa/Kecamatan Loceret
3. Dedy Nawan Mardiaz Krisna, Kepala Desa Gejagan, Loceret
4. Joko Susanto, Kepala Desa Kenep, Loceret
5. Pariyono, Kepala Desa/Kecamatan Ngluyu
6. Moh Ansori, Kepala Desa Nglundo, Sukomoro
Penerima Anugerah Sasana Desa Jagadhita
1. Azfandi Miftakhul Yaqin, Kepala Kelurahan Mangundikaran, Nganjuk
2. Pipit Teguh Harianto, Kepala Desa/Kecamatan Lengkong
Penerima Top Ten Selama Pendidikan PJA 2023
1. Lusi Wahyu Wigati, Kepala Desa Kwagean, Loceret
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment