Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat menjadi pembicara dalam acara Talkshow Gempur Rokok Ilegal, Selasa (25/7/2023) |
Kegiatan yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nganjuk dan Bea Cukai Kediri tersebut mengundang puluhan insan media, LSM dan sejumlah tokoh masyarakat, yang diharapkan bisa berperan aktif dalam program pemberantasan rokok ilegal.
Bupati Marhaen Djumadi menyampaikan, bahwa rokok merupakan hal yang membawa dampak negatif sekaligus positif bagi masyarakat maupun bagi pemerintah.
"Rokok ini satu sisi bisa menganggu kesehatan namun di sisi lain juga menjadi sumber pemasukan pemerintah," tutur Marhaen.
Setiap tahun, ungkap Marhaen, Pemerintah Kabupaten Nganjuk menerima dana dari cukai namanya DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). Termasuk di tahun 2023 ini, di mana pemanfaatannya untuk menunjang berbagai pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dan membuka lapangan kerja.
"Alhamdulillah setiap tahun Nganjuk menerima dana dari cukai, tahun ini sekitar 35 milliar, digunakan untuk kegiatan-kegiatan gempur rokok ilegal. Seperti kegiatan pelatihan-pelatihan dari Disperindag, Disnaker, Dinsos, yang tujuannya meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat," papar Marhaen.
Bupati Marhaen mengaku bersyukur, karena saat ini angka pengangguran di Kabupaten Nganjuk turun. Artinya, tingkat kemiskinan juga turun. Sebaliknya indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Nganjuk naik menjadi 72,93 persen.
Rif/Pas/2023/Advertorial
0 komentar:
Post a Comment