Baznas Nganjuk, MUI Nganjuk dan pihak terkait lainnya menyalurkan bantuan untuk warga terdampak kemarau panjang di Jatikalen |
Sebagai informasi, kemarau panjang tahun ini membawa dampak krisis air di Kabupaten Nganjuk. Setidaknya terdapat 15 dusun, yang tersebar di 6 desa dan 4 kecamatan, yang wilayahnya dilanda kekeringan.
Salah satunya di Dusun Kedungringin, Desa Pule, Kecamatan Jatikalen. Tim dipimpin langsung oleh Ketua Baznas Nganjuk Zainal Arifin menyerahkan paket-paket bantuan tersebut kepada warga yang membutuhkan.
Adapun paket bantuan tersebut terdiri dari ratusan kotak air mineral kemasan, serta paket sembako untuk konsumsi rumah tangga sehari-hari.
"Terima kasih banyak atas kepedulian Baznas Nganjuk yang sudah turun dan membantu kami," ungkap Khoirul Anam, Camat Jatikalen, mewakili puluhan kepala keluarga (KK) warga Dusun Kedungringin penerima bantuan, Kamis (5/10/2023).
Khoirul menjelaskan, akibat kemarau berkepanjangan warga setempat tidak hanya kesulitan air bersih, tetapi juga kesulitan kebutuhan pangan. Apalagi, Dusun Kedungringin termasuk wilayah terpencil yang sulit dijangkau transportasi.
"Dusun (Kedungringin) ini lokasinya jauh dan terpencil, saat ini dihuni 39 kepala keluarga," terang Khoirul Anam.
Ketua Baznas Nganjuk Zainal Arifin mengatakan, penyaluran bantuan ini didasari rasa prihatin terhadap warga yang terdampak kekeringan di Nganjuk.
"Oleh karena itu Baznas Nganjuk, bersama dengan MUI berkomitmen turut membantu meringankan beban warga yang terdampak kemarau panjang, salah satunya di Dusun Kedungringin ini," ujar Zainal Arifin.
Lebih lanjut dikatakan Zainal, di musim kemarau panjang ini warga tidak hanya membutuhkan air bersih, melainkan juga membutuhkan bantuan kebutuhan primer lainnya, terutama sembako.
"Kami menggandeng MUI dan organisasi lainnya untuk bersama-sama turun ke lapangan membantu. Baik itu air bersih maupun paket sembako. Insya Allah ini akan terus berlanjut ke dusun-dusun lainnya yang juga terdampak," ucap Zainal.
Terpisah, Ketua MUI Nganjuk KH. Ali Mustofa menekankan, organisasi Islam dan lembaga keagamaan lainnya agar bisa hadir dan bahu-membahu memberikan solusi terhadap persoalan umat. Dalam hal ini adalah mereka yang terdampak kemarau panjang.
"MUI, Baznas, serta lembaga lainnya, mari kita bergandeng tangan memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak kekeringan," ujar Ali Mustofa.
Untuk diketahui, berdasarkan data Polres Nganjuk, pada musim kemaru ini setidaknya terdapat 15 dusun yang dilanda kekeringan.
Masing-masing Dusun Jomblang, Dusun Sendanggogor dan Dusun Ngepung di Desa Ngepung Kecamatan Lengkong. Lalu, Dusun Sumberbutak di Desa Pinggir Kecamatan Lengkong.
Berikutnya, Dusun Kedungringin dan Dusun Tondowesi di Desa Pule Kecamatan Jatikalen. Ada pula Dusun Jatirejo di Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos.
Di Kecamatan Ngluyu, kekeringan melanda Dusun Semanding dan Dusun Talunsambi Desa Tempuran, serta Dusun Puncu Desa Gampeng.
Rif/Pas/2023
0 komentar:
Post a Comment