Acara yang digelar di Pendopo KRT. Sosro Koesoemo, tersebut dalam rangka menyikapi alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Nganjuk yang mengalami penurunan signifikan dari Tahun 2023.
Kondisi tersebut tentunya sangat berat bagi petani dan dapat menimbulkan kerawanan di lapangan. Untuk mengatasi ini perlu dilakukan sosialisasi dan penandatanganan SPJB agar pengelolaan dan distribusi pupuk bersubsidi dari kiosk e pengecer berjalan sesuai dengan ketentuan.
Pj Bupati Nganjuk hadir dalam acara tersebut bersama Kepala Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk dan kepala SKPD terkait, Perwakilan Pupuk Indonesia Holding Company, Ketua KTNA, koordinator Balai Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Nganjuk, dan KP3 sejumlah 200 peserta.
Pj Bupati Nganjuk, dalam sambutannya mengatakan, kondisi sulit ini harus disikapi dengan arif dan bijaksana. Beliau menghimbau kepada petugas terkait, baik itu PT. Pupuk Indonesia, Distributor dan Kios Bersubsidi, Jajaran Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida agar dapat meningkatkan pelayanan pada petani.
Serta beliau menghimbau untuk terus mengembangkan penggunaan dan produksi pupuk organik. “kami menyambut gembira diselenggarakannya acara pada hari ini, kami berharap ini dapat memberikan pemahaman tentang mekanisme dan prosedur pembelian pupuk bersubsidi, sehingga dapat dihindari permasalahan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi,” terang Sri Handoko Taruna, S.STP., M.Si.
Rif/Pas/2024
0 komentar:
Post a Comment