Khofifah saat hadiri Kajian Ramadan yang digelar PWM Jatim di Unmuh Sidoarjo, Sabtu (16/3/2024) |
Hal itu secara khusus disampaikan Gubernur Jatim periode 2019-2024 saat hadir dalam acara Kajian Ramadhan 1445 H yang digelar oleh PW Muhammadiyah Jatim di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sabtu (16/3/2024).
Ditegaskannya bahwa Jawa Timur Berkemajuan menjadi satu hal yang harus diwujudkan dalam menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045. Dan saat ini, beberapa modal untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 bisa dilihat dari beberapa aspek.
Salah satunya dilihat dari data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim yang terus mengalami peningkatan sejak tahun 2020 hingga tahun 2023. Di tahun 2023, IPM Jatim yang telah melampaui angka nasional. Angka IPM Jatim di tahun 2023 telah berada di angka 74,65 yang artinya lebih tinggi dari angka IPM Nasional yaitu 74,39.
“IPM Jatim terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2023 IPM Jatim naik 0,6 poin yari dari 74,05 di tahun 2022 menjadi 74.65 di tahun 2023. Hal ini membuat IPM Jatim masuk kategori tinggi,” tegas Khofifah.
Tidak hanya dibuktikan dengan angka IPM, namun kesiapan Jatim mewujudkan Indonesia Emas 2045 juga tergambar dari prestasi bidang pendidikan yang telah berhasil diraih oleh Jawa Timur. Dimana empat tahun berturut-turut sejak tahun 2020 Jatim berhasil menduduki peringkat pertama untuk jumlah lulusan SMA/SMK yang masuk ke PTN dengan jalur tanpa tes.
Begitu dengan seleksi masuk PTN dengan melalui jalur tes. Sejak tahun 2021, selama tiga tahun berturut-turut, siswa Jatim menduduki peringkat satu terbanyak nasional untuk jumlah siswa terbanyak masuk PTN dengan jalur tes.
Menurut Khofifah hal ini turut menjadi modal kuat yang bisa terus dipupuk dan ditingkatkan hingga bisa mewujudkan Jawa Timur Berkemajuan untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
“Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan pun telah membuktikan turut serta berkontribusi dalam mewujudkan Jatim Berkemajuan dalam kaitan menyongsong Indonesia Emas 2045. Salah satunya dengan melakukan empat hal gerakan Islam Berkemajuan,” kata Khofifah.
“Konsep dasar Islam Berkemajuan yang digagas Muhammadiyah bisa dijadikan landasan bangunan pemikiran, organisasi, gerakan, dan perkhidmatan Muhammadiyah untuk memajukan kehidupan umat, masyarakat, bangsa, kemanusiaan, dan kehidupan global,” imbuhnya.
Empat gerakan Islam Berkemajuan yang dilakukan Muhammadiyah yaitu gerakan dakwah, gerakan tajdid, gerakan ilmu, dan gerakan implementasi.
Untuk gerakan dakwah, Khofifah menegaskan bahwa gerakan dakwah tentunya sudah jelas tujuannya adalah untuk mengajak umat menuju titik terang meninggalkan kegelapan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Berikutnya gerakan Tajdid, yang merupakan upaya pembaharuan dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Agar misi Islam menjadi rahmat bagi semuanya bisa terwujud,” ujarnya.
Berikutnya yang ketiga adalah melaksanakan gerakan ilmu. Hal ini dikatakan Khofifah penting sebab dengan ilmu, umat Islam bisa menangkap pesan-pesan agama secara lebih tepat dan mengembangkan tata cara kehidupannya yang lebih baik.
“Dan yang terakhir adalah gerakan implementasi. Sebab Islam adalah din al-amal. Yang menekankan pentingnya amal sebagai implementasi dari iman yang merupakan cahaya bagi kehidupan, kekuatan yang menggerakkan, dan kerangka pandangan dunia,” pungkasnya.
(Rif/Pas/2024)
0 komentar:
Post a Comment